Thursday, April 30, 2015

Bab VI Akuntansi Internasional: Translasi Mata Uang Asing

1.      Bedakan antara proses translasi mata uang asing dan proses konversi mata uang asing!
Jawab:
Translasi mata uang asing adalah Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik.
Perbedaannya adalah, Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.
Contoh :
  • Translasi : suatu Negara yang sebelumnya diekprasikan dalam pounds Inggris dapat disajikan dalam dollar AS yang ekuivalen. Proses penyajian kembali (restating) ini yang dinamakan translasi.
  • Konversi : seorang warga Negara AS yang berlibur ke Indonesia akan mengkonversi dollar ke dalam rupiah jika ia akan membeli produk dijual di Indonesia yang dinyatakan dalam rupiah.


2.      Apakah perbedaan antara pasar spot, pasar forward dan pasar swap? Gambarkan setiap deskripsi anda dan berilah contoh!
Jawab:
Ø   Pasar spot (pasar tunai) adalah pasar yang memfasilitasi transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta, dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai maksimal 2 hari kerja. Dalam pasar spot dibedakan 3 jenis transaksi yaitu :
a)   Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan dalam hari yang sama.
b)   Tom, dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya.
c)      Spot, dimana pengirimmannya diselesaikan dalam tempo 24 jam setelah perjanjian.
Contoh:
Pada tanggal 22 desember 2004 seorangnayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank–bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila price pada tanggal tercapai kesepatakan  selling price pada tanggal 22 desember 2004 adalah US$ = Rp. 5.500, maka perhitungannya :
Rumus : Jumlah rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x Selling price
= US$ 10.000 x Rp. 5.500
= Rp. 55.000.000
Maka untuk mendapatkan US$ Rp. 55.000.000yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24 desember 2004 ( 2 x 24 jam )

Ø  Pasar forward adalah pasar pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Kurs transaksi forward dimana akan diselesaikan  telah ditentukan pada saat kedua belah pihak meneytujui kontrak untuk menjual dan membeli. Transaksi forward biasanya terjadi bila exportir, importir atau pelaku ekonomi lain terlibat dalam pasar vals harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang.
Contoh :
Apabila perusahaan akan emmbutuhkan 1.000.000 mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli mark Jerman untuk epngirimmam langsung yaitu dari pasar spot dengan kurs spot $0,50 per mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $ 50.000 ( $ 0,50 x 1.000.000 ) namun perusahaan belum memiliki dan saat ini juga untuk emmbeli mark perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US$ dengan mark menurut kurs yang berlaku saat itu, tapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.

Ø  Pasar swap adalah pasar yang melibatkan pembelian spot atau pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu negara asing, sembaring dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakkan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
Contoh :
Seandainya tingkat suku bunga di Amerika Srikat lebih tinggi dari Swiss, maka para investor Swiss dapat membeli dollar pada pasar spot dan menginvestasikkannya dalam surat berharga utang yang berdenominasi dollar dengan pengembalian yang lebih tingga .seperti surat treasuri AS 6 bulan. Namun demikian, dengan melakuakn hal tersebut , investor Swiss tersebut akan kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam periode 6 bulan tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss secara bersamaan dapat menjual dollar yang mereka harapkan untuk diterima dalam 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan dengan baik apabila perbedaan suku bungan antara Swiss dengan AS lebih besar daripada diskonto kurs forward dollar. Seiring berjalannya waktu,para pedagang mata uang asing akan menghilangkan perbedaan in, sehingga menimbulkan paritas suku bunga.

3.    Apakah yang dimaksud dengan kurs saat ini, kurs historis, dan kurs rata-rata dalam konteks translasi mata uang aing, nilai nilai tukar mana yang meningkatkan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing? Mana yang tidak?
Jawab:
a.       Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
b.    Kurs historis adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
c.     Kurs rata-rata adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.

Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam equivalen dollar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Sedangkan pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai tukar.

4.   Apakah perbedaan antara keuntungan atau kerugian transaksi dengan keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing?
Jawab:
Keuntungan dan kerugian translasi serta keuntungan dan kerugian transaksi harus dibedakan, dimana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar. Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan dan penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui, sedangkan keuntungan dan kerugian transaksi timbul akibat selisih kurs. Keuntungan dan kerugian transaksi disajikan dalam laporan L/R tahun berjalan dalam pos keuntungan dan kerugian transaksi mata uang asing.Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi  diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor. Terdapat 2 jenis penyesuaian transaksi yaitu :
a.  Keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian.
b.  Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.

Perbedaan antara keuntungan dan kerugian nilai tukar yaitu suatu transaksi yang direalisasi (atau sudah diselesaikan) menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. Secara umum para akuntan menyetujui bahwa keuntungan dan kerugian yang nyata. Sebaliknya, penyesuaian translasi (termasuk keuntungan dan kerugian atas transaksi yang belum terselesaikan) bersifat belum direalisasi atau masih di atas kerja.

5.      Pada kondisi bagaimana translasi mata uang asing mempengaruhi inflasi uang?
Jawab:

Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga menggunakan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset non moneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan mata uang domestik jauh dibawah nilai aslinya.

No comments:

Post a Comment