Monday, December 19, 2011

Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Teori Perdagangan Internasional

Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.

Faktor Spesifik

Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan. Jangan dipercaya,bohong tu.

Manfaat perdagangan internasional

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
  • Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
    Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
  • Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
    Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
  • Memperluas pasar dan menambah keuntungan
    Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
  • Transfer teknologi modern
    Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Faktor pendorong

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
  • Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
  • Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
  • Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
  • Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
  • Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
  • Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
  • Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
  • Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisahidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, danVietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahanpangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapatmengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibatberantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomseldimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisamempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan jugauntuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atautidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang,menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.

Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional

Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.

Pasar Monopoli

Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).

Ciri dan sifat

Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.

Monopoli yang Tidak Dilarang

  • Monopoli by Law
    Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
  • Monopoli by Nature
    Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
  • Monopoli by Lisence
    Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

Obligasi

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
  1. Dilihat dari sisi penerbit:
    1. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
    2. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
    3. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).
  2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
    1. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
    2. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
    3. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
    4. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
  3. Dilihat dari hak penukaran/opsi:
    1. Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
    2. Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
    3. Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
    4. Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
  4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
    1. Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
      1. Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga
      2. Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
      3. Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
    2. Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
  5. Dilihat dari segi nilai nominal:
    1. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
    2. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
  6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
    1. Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.
    2. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:
      1. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
      2. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

Karakteristik Obligasi:
  1. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
  2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
  3. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.
  4. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia. 

Harga Obligasi:
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
  1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
  2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
  3. at discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.

Yield Obligasi:
Pendapatan atau imbal hasil atau returnyang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima.
Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity.
  1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.
    Current yield = bunga tahunan
                             harga obligasi
     
    Contoh:
    Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:
     
    Current Yield     = Rp 170.000.000 atau  17%
                                 Rp 980.000.000          98%
              = 17.34%
  2. Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut:
    YTM approximation =       C +   R – P
                                                            n           x 100%
                                                   R + P     
                                                       2
     
    Keterangan:
    C = kupon
    n = periode waktu yang tersisa (tahun)
    R = redemption value
    P = harga pemeblian (purchase value)

    Contoh:
    Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kupon sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli 2007. Berapakah besar YTM approximationnya?
    C = 16%
    n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853 tahun
    R = 94.25%
    P = 100%
     
     
    YTM approximation         = 16 +  100 – 94.25 
                                                        3.853
                                            = 100 + 94.25
                                                    2
                                            = 18.01 %        
     
    (*/www.idx.co.id)                 

Tugas Minggu 10 Pengantar Bisnis

Nama Anggota :
1.       Meilia theolifanny (24211396)
2.       Rafika Sophia (25211750)
3.       Selly Sepriyani (26211661)
4.       Susinarti (26211962)
5.       Yossi idawardani (27211586)
Kelas 1-EB20

SOAL…!!!
1.      SEBUT & JELASKAN METODE PENDEKATAN SUMBER DAYA MANUSIA !
Jawaban:
a.       Pendekatan Mekanis:
Titik berat pada sepsialisasi, efektifitas, standarisasi dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin . Keuntungan: pekerja makin terampil, efektifitas makin besar . Kelemahan: pekerjaan membosankan, mematikan kreatifitas, kebanggaan bekerja berkurang.
b.      Pendekatan Paternalis:
Yaitu pendekatan terhadap SDM yang Seperti bapak terhadap anak. Dampaknya yaitu karyawan akan menjadi manja & malas serta Produktifitas rendah.
c.       Pendekatan Sistem Sosial:
Pendekatan sistem sosial mengutamakan hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai, saling membutuhkan, dan saling mengisi sehingga terdapat sistem sosial yang baik. Menekankan pada kesadaran atas tugas dan tanggung jawab tiap individu maupun kelompok. Hanya akan tercapai jika komunikasi formal dan informal berlangsung baik. Landasan fikir: Tujuan baru akan tercapai jika terjadi kerjasama yang baik antar sesama karyawan, karyawan dengan atasan, serta interaksi semua karyawan.
d.      Pendekatan proaktif:
 yaitu dapat meningkatkan kontribusi kepada karyawan, manajer dan organisasi.
e.       Pendekatan Manajerial:
 adalah kehidupan kerja karyawan tergantung pada atasan.


2.      UNTUK APA ORGANISASI MEMBUAT RANCANGAN KOMPENSASI  BAGI KARYAWANNYA!
Jawaban:
Yaitu karena Kompensasi bukan hanya penting untuk para karyawan saja, melainkan juga penting bagi organisasi itu sendiri , karena program-progam kompensasi merupakan pencerminan supaya organisasi untuk mempertahankan, menarik, dan memotivasi para karyawan/Sumber Daya Manusia. Pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehinga merupakan sistem yang baik dalam organisasi. Dengan sistem yang baik ini akan dicapai tujuan-tujuan, antra lain sebagai berikut :
a. Memperolah SDM yang berkualitas.
b. Mempertahankan karyawan yang ada.
c. Menjamin keadialan.
d. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan.
e. Mengendaliakan biaya.


3.      APA PERBEDAAN ANALISIS  BEBAN KERJA & ANALISIS TENAGA KERJA?
Jawaban:
Analisis Beban Kerja (Workload Analysis) adalah analisa terhadap waktu yang digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan (jabatan) atau kelompok jabatan (unit kerja) yang dilaksanakan dalam keadaan/kondisi normal. Sedangkan,
 Analisis Tenaga Kerja adalah analisa penilaian terhadap tenaga kerja yang ada dalam suatu departemen dan yang pindah ke dalam, atau keluar dari departemen tersebut.


4.      APA YANG AKAN DILAKUKAN KARYAWAN JIKA TERJADI KETIDAK SEPAKATAN DENGAN PERUSAHAAN TEMPAT MEREKA BEKERJA?
Jawaban:
Yang akan dilakukan karyawan jika terjadi ketidak sepakatan dengan perusahaan tempat mereka bekerja yaitu:
1. Melakukan boikot
2. Melakukan pemogokan kerja
3. Melakukan penghasutan terhadap karyawan lain
4. Memperlambat kerja


5.      SEBUTKAN  HUBUNGAN YANG MENGATUR ANTARA TENAGA KERJA  DENGAN MANAJER SUATU PERUSAHAAN!
Jawaban:
Hubungan yang mengatur antara tenaga kerja dengan manajer suatu perusahaan yaitu:
Ø  Closed Shop Agreement
Ø  Union Shop Agreement
Ø   Open Shop Agreement

Sunday, December 18, 2011

Bisnis Rumahan


Membangun bisnis memang harus jatuh bangun. Pengusaha sukses bahkan harus menjalani sejumlah pilihan bisnis untuk akhirnya menemukan bisnis impian dan usahanya terus langgeng. Ragam ide bisnis boleh jadi memenuhi isi kepala saat ini. Ribuan orang sudah menjalankan ide usahanya, namun mungkin hanya setengahnya yang berhasil mengelola bisnis dan bertahan. Ide bisnis bisa terwujud sempurna sesuai impian dengan proposal bisnis yang baik. Berikut tahapan untuk memaksimalkan proposal bisnis seperti disebutkan penulis keuangan, Ellie Kay dalam bukunya 1/2 Price Living.

1. Kenali diri, apakah Anda sanggup menjalani bisnis impian?
Jane Pollack, penulis Sole Proprietor, menulis "Kemampuan terpenting adalah kemampuan untuk terus bekerja". Pengusaha perempuan ini mengubah hobinya menghias telur menjadi sebuah bisnis yang sukses. Namun, jangan campur adukkan minat dan bakat. Keduanya dibutuhkan untuk memulai sebuah bisnis rumahan yang sukses. Begitu juga kemampuan menangani pembukuan, manajemen waktu, pemasaran dan lain sebagainya.

Isolasi dan penolakan seringkali menjadi teman dekat bisnis yang baru dimulai. Pengusaha sukses harus mampu menghadapi hal ini dan belajar menjalaninya. Anda perlu mempertimbangkan apakah berbisnis merupakan pilihan yang baik bagi kepribadiannya dan juga keluarganya.

2. Fokus pada kebutuhan orang
Seorang pemiliki bisnis kecil atau pemilik bisnis rumahan sukses karena menargetkan apa yang dibutuhkan orang lain. Memang butuh waktu untuk sukses. Tak ada sukses yang instan. Ellie Kay sudah membuktikannya. Saat memulai bisnisnya "Shop, Save, and Share Seminar", Kay tidak menikmati profit selama tiga tahun. Padahal targetnya jelas, yakni kebutuhan finansial ibu-ibu yang tinggal di rumah dan para ibu yang mencoba keluar dari utang. Sembilan tahun berjalan, bisnis Kay menghasilkan keuntungan signifikan. Bahkan Kay berhasil mendirikan organisasi nirlaba.

"Saya percaya bisnis rumahan yang paling sukses adalah yang melibatkan seluruh keluarga. Jika anak-anak tidak bekerja dalam bisnis keluarga, setidaknya mereka bersikap mendukung dan memahami mengapa ibu mereka berbisnis," jelas Kay.

3. Menguji ide bisnis dengan riset
Anda berniat membangun bisnis kue, lantaran keluarga menyukai kue buatan Anda. Jangan mudah mengambil keputusan bahwa bisnis kue tersebut akan laku dan digemari banyak orang. Keluarga boleh menyukainya, namun belum tentu orang lain. Karenanya uji lah ide bisnis Anda sebelum benar-benar menjalankannya. Lakukan riset.

Investasikan waktu dan energi Anda untuk melakukan riset. Calon pemilik bisnis kecil perlu menguji idenya dalam pasar yang kecil. Salah satunya, gunakan saja kontak di buku telepon Anda. Hubungi teman, kerabat, atau bahkan orang asing tak dikenal, untuk mencoba resep kue buatan Anda. Lakukan riset yang terukur sebelum memastikan Anda akan menjadikan kue tersebut sebagai produk andalan dalam bisnis rumahan skala kecil.

4. Mengikuti tren
Dengan mengikuti tren, Anda dapat memanfaatkan kebutuhan pasar dan menciptakan keuntungan tertinggi untuk investasi waktu paling minim. Sepuluh tahun lalu, kata Kay,tidak ada yang namanya profesi asisten pribadi virtual. Tetapi kini di Amerika, para ibu pekerja yang sibuk dan para eksekutif perusahaan menginginkan orang yang memastikan tagihan rumah tangga mereka terbayar dan tukang kebun mereka digaji.

5. Pertimbangkan ide usaha yang sifatnya melayani bisnis yang ada
Dengan keahlian yang tepat dan kemampuan melihat tren pasar, pemilik usaha kecil yang cermat dapat mulai berbisnis dengan melayani kebutuhan perusahaan besar. Misalnya, saat PHK atau perpindahan karyawan besar-besaran terjadi, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) tinggi dan dicari perusahaan besar yang kehilangan karyawannya. Dalam situasi ini, konsultan SDM dibutuhkan untuk mencari tenaga kerja. Konsultan SDM ini bisa bekerja dari rumah memenuhi kebutuhan perusahaan besar yang kehilangan banyak tenaga kerja.

6. Pertemuan keluarga
Terakhir, yang juga penting dilakukan saat akan memulai bisnis rumahan, terutama bagi ibu rumah tangga (IRT), adalah rapat dengan keluarga. Khusus untuk IRT, ide menjalankan bisnis perlu didiskusikan dengan pasangan. Penting untuk membahas permasalahan dari segala sisi. Untuk menguatkan, seorang suami mungkin akan melihat kelebihan dan kelemahan yang tidak dilihat oleh istrinya. Mulailah dengan mempertimbangkan tiga jenis bisnis rumahan, diskusikan kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta biaya untuk memulainya. Komitmen waktu yang realistis (jangan berandai-andai) dan proyeksi pendapatan bersih. Sudut pandang berbeda dari anggota keluarga dibutuhkan dalam membangun bisnis

Persiapan membangun Bisnis


Memiliki bisnis sendiri bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Tapi, untuk mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan, Anda tentu butuh persiapan. Mendirikan bisnis sendiri merupakan cara terbaik untuk bisa merasa bergairah terhadap karier Anda. Barangkali selama ini Anda memiliki gagasan bisnis yang hebat. Tapi, kesibukan tidak menyisakan waktu bagi Anda untuk benar-benar mengeksplorasinya.

Padahal, siapa tahu ide bisnis tersebut bisa diwujudkan menjadi kenyataan. Dengan menyisihkan waktu untuk melakukan riset, menyusun rencana, dan melakukan penelitian lanjutan, Anda bisa menegaskan diri bahwa kini sudah tiba waktunya untuk membuat perubahan karier.

Bukan hal mustahil untuk membangun bisnis sendiri. Tapi, kesuksesan tak dapat diraih dalam waktu semalam. Dibutuhkan waktu, ketekunan, dan komitmen untuk mewujudkan impian.

Berikut ini hal yang dapat Anda lakukan untuk membangun bisnis:

Mendalami bisnis

Investasikan waktu untuk mengenal dan mendalami seluk beluk bisnis yang akan digeluti. Jangan pergi berperang tanpa taktik dan persiapan.

Tambah wawasan

Belajarlah dari ahlinya. Cari tahu pemain terbaik dalam bisnis yang ingin Anda geluti, lalu gali wawasan tentang calon kompetitor tersebut.

Rencana terperinci

Kebanyakan bisnis kecil gagal karena kurangnya perencanaan. Bukan karena kekurangan uang. Jadi, pastikan membuat rencana bisnis sebaik mungkin sebelum memulainya. Tapi, memulai bisnis sendiri tentu ada risikonya. Sebab, Anda harus meninggalkan pekerjaan yang stabil guna mendedikasikan waktu dan sumber daya sepenuhnya untuk memulai bisnis.

Alternatif terbaik untuk menjalaninya adalah dengan tetap bertahan di karier sekarang. Sementara itu, coba mengurangi jam kerja menjadi paruh waktu sampai Anda berhasil membuat transisi untuk menjalankan bisnis secara penuh waktu.

Usaha Rintisan Teknologi Tinggi

Menurut John L. Nesheim, ada sejumlah realita yang berhubungan dengan dunia usaha rintisan teknologi tinggi (hi-tech startups). Berikut adalah beberapa di antaranya:

1.     Peluang untuk berkembang menjadi sebuah perusahaan yang sukses dan go public  ialah 6 di antara satu juta.
2.    Hanya kurang dari 20% usaha rintisan yang telah dikucuri dana bisa melakukan aksi go public.
3.    Para CEO yang juga sering merangkap pendiri usaha rintisan hanya menggenggam andil kurang dari 4 persen dalam perusahaan yang mereka dirikan setelah penawaran awal ke publik (IPO). Periode ledakan atau boom seperti saat tahun-tahun pertama kemunculan Internet sering mendorong nilai ini menjadi 10% dan bahkan lebih tinggi lagi.
4.    Para pendiri sekaligus CEO bisa mengharapkan saham mereka menjadi senilai 6,5 juta dollar AS jika perusahaan berhasil go public. Periode ledakan seperti awal kemunculan Internet menghasilkan banyak miliuner.
5.    Pemodal ventura atau venture capitalist yang ternama mengharapkan untuk mendapatkan sekitar 7 juta juta dollar AS (di samping upah tunai) selama 5 tahun untuk setiap kucuran 50 juta dollar modal yang mereka berikan dalam pengelolaan perusahaan.
6.    Business plan biasanya tidak sesuai harapan dan tidak diterima dengan baik oleh pemodal ventura.
7.    “Kemudahan yang kurang adil” dan keuntungan kompetitif yang berkesinambungan” tidak bisa ditemukan dalam sebagian besar business plan tetapi dianggap penting oleh para investor jika usaha rintisan itu harus memiliki peluang berhasil yang bisa diterima. Business plan yang tidak menyertakan kemudahan tersebut sangat jarang bisa menerima pendanaan ventura dari pemodal ventura yang sukses dan berpengalaman.
8.    Rata-rata seorang pemodal ventura mendanai hanya 6 dari setiap 1.000 business plan yang ia terima.
9.    Investor ventura memiliki 70% saham usaha rintisan saat usaha itu melangkah go public: 70% perusahaan perangkat keras, 60% perusahaan piranti lunak, dan 50% perusahaan Internet.
10.  Biaya pribadi mendirikan usaha rintisan sangatlah tinggi, mempengaruhi keluarga dan teman serta individu di sekeliling entrepreneur yang bersangkutan. Rasa takut dan lelah yang amat sangat lazim dijumpai. Namun, banyak CEO mampu menyeimbangkan semua pengorbanan tersebut dengan mendapatkan kepuasan pribadi dan profesional serta imbalan keuangan potensial yang bisa jadi lebih menggiurkan jika dibandingkan dengan bekerja untuk satu perusahaan besar.
11.  Kebangkrutan terjadi sekitar 60% pada usaha-usaha rintisan berteknologi tinggi yang mendapatkan permodalan ventura.
12.  Pelaksanaan merger atau likuidasi terjadi 30% dari usaha rintisan.
13.  Saham wakil pimpinan bernilai setara dengan 2,5 juta dollar  atau sepertiga nilai CEO saat IPO. Periode ledakan bisa menambah kekayaan hingga 10 kali lipat.

Sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com