Menurut John L. Nesheim, ada sejumlah realita yang berhubungan dengan dunia usaha rintisan teknologi tinggi (hi-tech startups). Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Peluang untuk berkembang menjadi sebuah perusahaan yang sukses dan go public ialah 6 di antara satu juta.
2. Hanya kurang dari 20% usaha rintisan yang telah dikucuri dana bisa melakukan aksi go public.
3. Para CEO yang juga sering merangkap pendiri usaha rintisan hanya menggenggam andil kurang dari 4 persen dalam perusahaan yang mereka dirikan setelah penawaran awal ke publik (IPO). Periode ledakan atau boom seperti saat tahun-tahun pertama kemunculan Internet sering mendorong nilai ini menjadi 10% dan bahkan lebih tinggi lagi.
4. Para pendiri sekaligus CEO bisa mengharapkan saham mereka menjadi senilai 6,5 juta dollar AS jika perusahaan berhasil go public. Periode ledakan seperti awal kemunculan Internet menghasilkan banyak miliuner.
5. Pemodal ventura atau venture capitalist yang ternama mengharapkan untuk mendapatkan sekitar 7 juta juta dollar AS (di samping upah tunai) selama 5 tahun untuk setiap kucuran 50 juta dollar modal yang mereka berikan dalam pengelolaan perusahaan.
6. Business plan biasanya tidak sesuai harapan dan tidak diterima dengan baik oleh pemodal ventura.
7. “Kemudahan yang kurang adil” dan keuntungan kompetitif yang berkesinambungan” tidak bisa ditemukan dalam sebagian besar business plan tetapi dianggap penting oleh para investor jika usaha rintisan itu harus memiliki peluang berhasil yang bisa diterima. Business plan yang tidak menyertakan kemudahan tersebut sangat jarang bisa menerima pendanaan ventura dari pemodal ventura yang sukses dan berpengalaman.
8. Rata-rata seorang pemodal ventura mendanai hanya 6 dari setiap 1.000 business plan yang ia terima.
9. Investor ventura memiliki 70% saham usaha rintisan saat usaha itu melangkah go public: 70% perusahaan perangkat keras, 60% perusahaan piranti lunak, dan 50% perusahaan Internet.
10. Biaya pribadi mendirikan usaha rintisan sangatlah tinggi, mempengaruhi keluarga dan teman serta individu di sekeliling entrepreneur yang bersangkutan. Rasa takut dan lelah yang amat sangat lazim dijumpai. Namun, banyak CEO mampu menyeimbangkan semua pengorbanan tersebut dengan mendapatkan kepuasan pribadi dan profesional serta imbalan keuangan potensial yang bisa jadi lebih menggiurkan jika dibandingkan dengan bekerja untuk satu perusahaan besar.
11. Kebangkrutan terjadi sekitar 60% pada usaha-usaha rintisan berteknologi tinggi yang mendapatkan permodalan ventura.
12. Pelaksanaan merger atau likuidasi terjadi 30% dari usaha rintisan.
13. Saham wakil pimpinan bernilai setara dengan 2,5 juta dollar atau sepertiga nilai CEO saat IPO. Periode ledakan bisa menambah kekayaan hingga 10 kali lipat.
Sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com
No comments:
Post a Comment